Banyak wanita yang baru merasakan "hangat dinginnya" kekeluargaan setelah melahirkan. Di saat-saat wanita sedang lemahnya, yang paling ia butuhkan tentunya kehangatan dan kepedulian dari keluarganya, terutama suaminya. Namun, sering sekali wanita dikecewakan setelah melahirkan.
Wanita ini bernama Xiao Jin. Ia dan suaminya akan segera memiliki anak. Seluruh keluarga bersuka cita. Setelah hamil Xiao Jin tetap harus mengurus rumah tangga, bahkan memasak untuk kedua mertuanya. Sedangkan, suami Xiao Jin bekerja di luar mencari nafkah. Padahal sebenarnya ibu yang sedang hamil butuh banyak istirahat dan perhatian dari suami maupun keluarganya.
Pada saat kehamilan menginjak minggu ke-39, air ketuban Xiao Jin tiba-tiba pecah. Keluarga pun bergegas membawanya ke rumah sakit. Ia gugup bukan main karena ini adalah anak pertamanya. Tapi, karena ia harus dioperasi, suaminya pun tidak boleh masuk menemaninya.
Operasi berjalan kurang lebih 1 jam. Xiao Jin melahirkan seorang anak laki-laki. Setelah bayinya dibersihkan, Xiao Jin dan bayinya sama-sama didorong keluar dari ruang operasi. Tadinya ia mengharapkan sambutan yang hangat dari keluarga namun yang ia dapatkan malah sebaliknya. Saat didorong keluar, mertua dan suaminya langsung mengerumuni bayi yang baru lahir.
Semua pandangan tertuju pada sang bayi. Mulutnya mirip siapa… Hidungnya mirip siapa…
Kehangatan menyelimuti ruangan, namun hati Xiao Jin terasa dingin. Tidak ada orang yang di saat pertama menanyakan kondisinya.
Seusai menengok si bayi, suaminya baru menemani Xiao Jin kembali ke ruangan bersama suster. Siapa sangka suster baru pergi 5 menit, Xiao Jin bilang ke suaminya kalau ia merasa dingin, badannya gemetaran, sampai ngomong pun bergetar suaranya. Suaminya pun langsung memanggil dokter. Suasana ruangan sontak menjadi tegang.
Dokter membuka selimutnya dan terkejut dengan apa yang ia lihat. Sekujur tubuh bagian bawah Xiao Jin sudah berlumuran dengan darah!
Darahnya tidak berhenti mengalir. Dokter bilang Xiao Jin mengalami pendarahan setelah persalinan. Dokter pun bergegas menghentikan pendarahannya dan melakukan transfusi darah, akhirnya nyawa Xiao Jin terselamatkan.
Terakhir, dokter mengetahui penyebabnya setelah mendengar pengakuan Xiao Jin bahwa ketika ia didorong keluar dari ruang operasi, perlakukan ibu mertua dan keluarga suaminya membuat hatinya sangat sedih. Karena emosinya naik turun, maka terjadilah pendarahan itu…
Dokter pun memberitahukan hal ini kepada suaminya dan pihak keluarga. Mereka sangat terkejut dan mengikuti saran dokter untuk lebih perhatian terhadap Xiao Jin mulai sekarang.
Ibu yang baru saja melahirkan paling butuh banyak perhatian. Keluarga jangan hanya fokus pada anak saja dan mengabaikan ibu. Badannya yang masih lemah tidak sanggup menahan tekanan psikologis.
Alhasil pendarahan lanjut bisa saja terjadi. Hamil itu tidak gampang, melahirkan juga. Banyak ibu yang melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Setelah berhasil melahirkan anak ke dunia, yang paling ia butuhkan hanya satu kalimat: Kamu baik-baik saja? Pasti ia akan merasa sangat senang.
Sumber : palembang.tribunnews.com
Wanita ini bernama Xiao Jin. Ia dan suaminya akan segera memiliki anak. Seluruh keluarga bersuka cita. Setelah hamil Xiao Jin tetap harus mengurus rumah tangga, bahkan memasak untuk kedua mertuanya. Sedangkan, suami Xiao Jin bekerja di luar mencari nafkah. Padahal sebenarnya ibu yang sedang hamil butuh banyak istirahat dan perhatian dari suami maupun keluarganya.
Pada saat kehamilan menginjak minggu ke-39, air ketuban Xiao Jin tiba-tiba pecah. Keluarga pun bergegas membawanya ke rumah sakit. Ia gugup bukan main karena ini adalah anak pertamanya. Tapi, karena ia harus dioperasi, suaminya pun tidak boleh masuk menemaninya.
Operasi berjalan kurang lebih 1 jam. Xiao Jin melahirkan seorang anak laki-laki. Setelah bayinya dibersihkan, Xiao Jin dan bayinya sama-sama didorong keluar dari ruang operasi. Tadinya ia mengharapkan sambutan yang hangat dari keluarga namun yang ia dapatkan malah sebaliknya. Saat didorong keluar, mertua dan suaminya langsung mengerumuni bayi yang baru lahir.
Semua pandangan tertuju pada sang bayi. Mulutnya mirip siapa… Hidungnya mirip siapa…
Kehangatan menyelimuti ruangan, namun hati Xiao Jin terasa dingin. Tidak ada orang yang di saat pertama menanyakan kondisinya.
Seusai menengok si bayi, suaminya baru menemani Xiao Jin kembali ke ruangan bersama suster. Siapa sangka suster baru pergi 5 menit, Xiao Jin bilang ke suaminya kalau ia merasa dingin, badannya gemetaran, sampai ngomong pun bergetar suaranya. Suaminya pun langsung memanggil dokter. Suasana ruangan sontak menjadi tegang.
Dokter membuka selimutnya dan terkejut dengan apa yang ia lihat. Sekujur tubuh bagian bawah Xiao Jin sudah berlumuran dengan darah!
Darahnya tidak berhenti mengalir. Dokter bilang Xiao Jin mengalami pendarahan setelah persalinan. Dokter pun bergegas menghentikan pendarahannya dan melakukan transfusi darah, akhirnya nyawa Xiao Jin terselamatkan.
Terakhir, dokter mengetahui penyebabnya setelah mendengar pengakuan Xiao Jin bahwa ketika ia didorong keluar dari ruang operasi, perlakukan ibu mertua dan keluarga suaminya membuat hatinya sangat sedih. Karena emosinya naik turun, maka terjadilah pendarahan itu…
Dokter pun memberitahukan hal ini kepada suaminya dan pihak keluarga. Mereka sangat terkejut dan mengikuti saran dokter untuk lebih perhatian terhadap Xiao Jin mulai sekarang.
Ibu yang baru saja melahirkan paling butuh banyak perhatian. Keluarga jangan hanya fokus pada anak saja dan mengabaikan ibu. Badannya yang masih lemah tidak sanggup menahan tekanan psikologis.
Alhasil pendarahan lanjut bisa saja terjadi. Hamil itu tidak gampang, melahirkan juga. Banyak ibu yang melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Setelah berhasil melahirkan anak ke dunia, yang paling ia butuhkan hanya satu kalimat: Kamu baik-baik saja? Pasti ia akan merasa sangat senang.
Sumber : palembang.tribunnews.com