Galaksi Berita - Kecelakaan wanita di jalan raya disebabkan memakai rok yang panjang memang belum ada data riilnya. Pembonceng sepeda motor wanita yang pakai baik gaun, rok, atau gamis banyak yang duduknya menyamping. Tanpa disadari apabila tidak hati-hati maka menjadi pembonceng duduk menyamping itu bisa jadi petaka di jalanan.
Salah satu cara untuk menghindari hal itu adalah supaya wanita pemakai "kain panjang" harus merangkapnya dengan celana panjang dan mengganti cara duduk menyampingnya dengan duduk seperti pemakai celana biasa.
Salah satu cara untuk menghindari hal itu adalah supaya wanita pemakai "kain panjang" harus merangkapnya dengan celana panjang dan mengganti cara duduk menyampingnya dengan duduk seperti pemakai celana biasa.
Lantas bagaimana teknik agar si pembonceng yang pakai "kain panjang" tetap aman dan nyaman membonceng meskipun dia membonceng dengan duduk menyamping? Berikut tipsnya:
Untuk pengendara yang penumpangnya duduk menyamping, misalnya menyamping ke kiri, teknik berbeloknya tidak boleh kencang saat belok ke kanan. Jadi waktu belok kanan motornya jangan terlalu miring.
Sebab, pembonceng sepeda motor yang duduk menyamping ke kiri itu posisinya membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan. Sehingga, ketika motor terlalu miring, akan timbul sugesti di benak penumpang itu seperti akan terjatuh.
"Sehingga badannya akan reflek menghentak ke depan dia atau ke kiri motor. Kalau motor berbelok dengan kecepatan tinggi, itu berpotensi bahaya. Risikonya motor akan kehilangan keseimbangan dan pastinya potensi terjatuh"
Untuk lebih amannya usahakan agar si pembonceng wanita pemakai "kain panjang" melipat gaunnya di antara kedua kakinya atau ditarik sedikit ke atas gaunnya tadi. Posisi seperti jegang (bahasa jawa) tampak pada gambar di bawah.
