Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Para ulama menegaskan bahwa shalat tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah tanpa berjamaah. An-Nawawi menegaskan,
أما حكم المسألة فصلاة التراويح سنة بإجماع العلماء … وتجوز منفردا وجماعة
Hukum mengenai masalah tarawih, bahwa shalat tarawih hukumnya sunah dengan sepakat ulama, dan boleh dikerjakan sendiri maupun berjamaah. (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/31)
Mana yang Lebih Afdhal: Jamaah Ataukah Sendirian?
Hanya saja ulama berbeda pendapat, mana cara mengerjakan tarawih yang lebih afdhal: sendiri di rumah ataukah berjamaah di masjid. An-Nawawi menyebutkan perselisihan ini,
واختلفوا في أن الأفضل صلاتها منفردا في بيته أم في جماعة في المسجد فقال الشافعي وجمهور أصحابه وأبو حنيفة وأحمد وبعض المالكية وغيرهم الأفضل صلاتها جماعة كما فعله عمر بن الخطاب والصحابة رضي الله عنهم واستمر عمل المسلمين عليه لأنه من الشعائر الظاهرة فأشبه صلاة العيد
Ulama berbeda pendapat tentang mana cara pengerjaan tarawih yang afdhal, dikerjakan sendiri di rumah ataukah berjamaah di masjid. Imam Syafi’i, beserta mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa lebih afdhol shalat tarawih dilaksanakan secara berjama’ah. Sebagaimana yang dilakukan Umar bin Khattab dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Kaum muslimin pun terus menerus melakukan shalat ini secara berjama’ah karena merupakan syi’ar islam yang nampak sehingga serupa dengan shalat ‘id.
Kemudian, an-Nawawi menyebutkan pendapat kedua,
وقال مالك وأبو يوسف وبعض الشافعية وغيرهم الأفضل فرادى في البيت لقوله صلى الله عليه وسلم أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
Sementara Imam Malik, Abu Yusuf, sebagian ulama syafiiyah, dan yang lainnya, berpendapat bahwa yang afdhal dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Shalat yang paling afdhal adalah shalat yang dikerjakan seseorang di rumahnya. Kecuali shalat wajib.” (Syarh Shahih Muslim, 6/39)
Tarjih (Penentuan Pendapat yang Kuat)
InsyaaAllah pendapat yang lebih mendekati dalam kasus ini adalah pendapat yang menganjurkan agar shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah. Dengan alasan,
1. Hadis dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَإِنَّهُ يَعْدِلُ قِيَامَ لَيْلَة
“Barangsiapa yang shalat tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala shalat semalam penuh.” (HR. Nasai 1605, Ibn Majah 1327 dan dishahihkan Al-Albani).
2. Praktek para sahabat yang dilakukan sejak zaman Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu hingga sekarang, sehingga shalat tarawih berjamaah sudah menjadi bagian dari syiar islam dan kaum muslimin.
3. Tidak semua shalat sunah dianjurkan untuk dikerjakan sendiri di rumah. Ada shalat sunah yang hanya bisa dikerjakan secara berjamaah, seperti shalat gerhana, shalat ’id, jika kita menganggap shalat ini hukumnya sunah. Termasuk shalat tarawih lebih dianjurkan untuk dikerkajan secara berjamaah.
Allahu a’lam
Sumber: konsultasisyariah.com
Para ulama menegaskan bahwa shalat tarawih boleh dikerjakan sendiri di rumah tanpa berjamaah. An-Nawawi menegaskan,
أما حكم المسألة فصلاة التراويح سنة بإجماع العلماء … وتجوز منفردا وجماعة
Hukum mengenai masalah tarawih, bahwa shalat tarawih hukumnya sunah dengan sepakat ulama, dan boleh dikerjakan sendiri maupun berjamaah. (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/31)
Mana yang Lebih Afdhal: Jamaah Ataukah Sendirian?
Hanya saja ulama berbeda pendapat, mana cara mengerjakan tarawih yang lebih afdhal: sendiri di rumah ataukah berjamaah di masjid. An-Nawawi menyebutkan perselisihan ini,
واختلفوا في أن الأفضل صلاتها منفردا في بيته أم في جماعة في المسجد فقال الشافعي وجمهور أصحابه وأبو حنيفة وأحمد وبعض المالكية وغيرهم الأفضل صلاتها جماعة كما فعله عمر بن الخطاب والصحابة رضي الله عنهم واستمر عمل المسلمين عليه لأنه من الشعائر الظاهرة فأشبه صلاة العيد
Ulama berbeda pendapat tentang mana cara pengerjaan tarawih yang afdhal, dikerjakan sendiri di rumah ataukah berjamaah di masjid. Imam Syafi’i, beserta mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa lebih afdhol shalat tarawih dilaksanakan secara berjama’ah. Sebagaimana yang dilakukan Umar bin Khattab dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Kaum muslimin pun terus menerus melakukan shalat ini secara berjama’ah karena merupakan syi’ar islam yang nampak sehingga serupa dengan shalat ‘id.
Kemudian, an-Nawawi menyebutkan pendapat kedua,
وقال مالك وأبو يوسف وبعض الشافعية وغيرهم الأفضل فرادى في البيت لقوله صلى الله عليه وسلم أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
Sementara Imam Malik, Abu Yusuf, sebagian ulama syafiiyah, dan yang lainnya, berpendapat bahwa yang afdhal dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Shalat yang paling afdhal adalah shalat yang dikerjakan seseorang di rumahnya. Kecuali shalat wajib.” (Syarh Shahih Muslim, 6/39)
Tarjih (Penentuan Pendapat yang Kuat)
InsyaaAllah pendapat yang lebih mendekati dalam kasus ini adalah pendapat yang menganjurkan agar shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah. Dengan alasan,
1. Hadis dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَإِنَّهُ يَعْدِلُ قِيَامَ لَيْلَة
“Barangsiapa yang shalat tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala shalat semalam penuh.” (HR. Nasai 1605, Ibn Majah 1327 dan dishahihkan Al-Albani).
2. Praktek para sahabat yang dilakukan sejak zaman Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu hingga sekarang, sehingga shalat tarawih berjamaah sudah menjadi bagian dari syiar islam dan kaum muslimin.
3. Tidak semua shalat sunah dianjurkan untuk dikerjakan sendiri di rumah. Ada shalat sunah yang hanya bisa dikerjakan secara berjamaah, seperti shalat gerhana, shalat ’id, jika kita menganggap shalat ini hukumnya sunah. Termasuk shalat tarawih lebih dianjurkan untuk dikerkajan secara berjamaah.
Allahu a’lam
Sumber: konsultasisyariah.com