Masya Allaah, Ternyata Manusia Tertua di Dunia ada di Sragen Indonesia Lho...

 Manusia Tertua di Dunia ada di Sragen Indonesia
Galaksi Berita - Mungkin sebagian orang tidak menyangka bahwa manusia tertua d dunia ternyata ada di bumi Indonesia. Seorang kakek yang berasal dari sragen, dia adalah Mbah Gotho yabg berusia 145 tahun. Memang usia rata-rata manusia digambarkan berkisar di umur 63 tahun, sedangkan apabila lebih maka itu adalah bonus. Ya, itulah kalimat yang sering kita dengar di ceramah-ceramah keagamaan. Meskipun umur adalah rahasia Ilahi, kita haruslah bersiap-siap dan menyiapkan diri kapan kita akan dipanggil Ilahi. Dari pemberitaan media asing, diberitakan bahwa manusia tertua ternyata ada di Sragen, Indonesia.


Sejumlah media asing menyoroti kehadiran kakek bernama Sodimejo atau biasa dipanggil Mbah Gotho ini yang umurnya sudah 145 tahun.

Berdasarkan keterangan yang tertera pada KTP miliknya, bertuliskan jika Mbah Gotho lahir pada tanggal 31 Desember 1870 silam.

Seperti berita yang diwartakan oleh media Inggris, MIRROR, Sabtu (27/8/2016), Mbah Gotho telah hidup lebih lama ketimbang 10 saudara kandungnya.

Selama masa hidupnya Mbah Gotho memiliki empat orang istri dan istrinya yang terakhir telah meninggal dunia pada tahun 1988.

Semua anak-anaknya juga telah meninggal dunia dan sekarang keluargannya yang tersisa yakni cucu, cicit, dan cucu dari cicitnya.

Jika data yang dituliskan pada KTP tersebut benar, maka secara signifikan Mbah Gotho menjadi manusia tertua di dunia.

Sebelumnya gelar manusia tertua sempat jatuh kepada nenek asal Perancis Jeanne Calment yang hidup hingga usia 122 tahun.

Berdasarkan keterangan dari Mbah Gotho ketika diwawancarai oleh wartawan regional mengatakan jika ia sudah siap saat ajalnya tiba.

"Sekarang yang saya inginkan adalah mati, cucu-cucu saya semua sudah mandiri," ujar Mbah Gotho.

Suryanto, cucu Mbah Gotho menyampaikan pula bahwa kakeknya telah siap meninggal dunia sejak masih berusia 122 tahun, dan nampaknya ajal itu tak kunjung datang.

Bahkan berdasarkan Suryanto, keluarganya telah mempersiapkan batu nisan sejak lama.

"Batu nisan yang ada di sana itu dibuat pada tahun 1992, itu berarti sudah 24 tahun yang lalu," kata Suryanto.
Sementara itu, data yang tertera pada KTP Mbah Gotho telah dikonfirmasi oleh pihak Disdukcapil jika data tersebut benar dan bukan rekayasa.

Karena faktor usia yang sudah renta, seorang cucu Mbah Gotho mengungkapkan akhir-akhir ini Kakek menghabiskan waktu dengan duduk bersantai sembari mendengarkan radio.

Sedangkan indera pengelihatannya sudah mulai menurun sehingga ia tidak lagi menonton televisi.

Selama tiga bulan terakhir, Mbah Gotho harus disuapi dan dimandikan karena tubuhnya semakin lemah.

Satu hal lagi, ketika ditanya mengenai resep rahasianya bisa berumur panjang.

Mbah Gotho menjawab bahwa resepnya adalah selalu bersabar. (tribunnews)

Subscribe to receive free email updates: