Koleksi Humor Mukidi Terbaru yang Bikin Kita Nyengir Sendiri

Koleksi Humor Mukidi Terbaru yang Bikin Kita Nyengir Sendiri, kumpulan cerita humor dan lucu mukidi dan keluarga
Galaksi Berita - Mukidi oh mukidi, sosok cerita lucu ini lagi trend dimana-mana. Humorannya yang ringan mampu membuat kita tertawa kegelian dibuatnya. Adalah sosok kakek bernama Soetantyo yang menginspirasi lahirnya mukidi. (Baca juga: Inilah Sosok Kakek Pembuat Humor Mukidi yang Lagi Tren di Medsos itu!!) Cerita lucu mukidi dan keluarganya seolah memberi kesejukan di tengah gersangnya kepenatan kerja. Bahkan lelucon Mukidi dibuat guyonan di kalangan teman dan kerabat.

Berikut koleksi cerita humor mukidi yang tersaji dalam kumpulan humor mukidi di kehidupannya:

MUKIDI DAN ROKOK VERSI 1
“Hebat. Pak Mukidi sdh brenti merokok ya?”
“Betul. Teman saya mati karena rokok.”
“Dia kena kanker?”
“Bukan dok. Motornya ditabrak mobil box Gudang Garam.”.

MUKIDI DAN ROKOK VERSI 2
“Saya bersyukur pak Mukidi akhirnya berhenti merokok”
“Yah, itu berkat istri saya…istri saya masuk rumahsakit gara-gara rokok…”
“Wah, anda benar-benar sayang istri…”
“Bukan! Istri saya bolak-balik menyuruh saya berhenti merokok. Lama-lama saya kesal, asbak saya lempar, kena mukanya, saya terkena pasal KDRT, masuk penjara 3 bulan….”

MUKIDI VS POLISI
* Mukidi Budal sekokah…. . Polisi: “Stopppp!”
Mukidi: “Kok disetop Pak?”
Polisi: “Tolong keluarkan SIM, STNK dan KTP nya!”
Mukidi: “Maaf pak sy gak punya, anak sekolah Pak maklum….”
Polisi: “Saya tilang ya…!?”
Mukidi: “Sebentar pak, isi dompet sy sbg anak sekolah gak tebel, jadi kita damai saja ya pak…”
Polisi: “Wah kamu pnya uang buat damai?”
Mukidi: “Sy beliin rokok aja ya Pak, biar gak mencolok. Tuh ada warung di seberang jalan…”
Polisi: ” Ya udah… beliin Marlboro dua ya, tapi motor kamu tetap disini.”
Mukidi nyebrang jalan ke warung rokok.
Mukidi: “Bang… sy disuruh ngambil rokok dulu sama pak polisi itu di seberang. Marlboro 4 bungkus!”
Tk.Warung: “Yg mana.? Jng nipu lho…”
Mukidi: “Yg itu! Sy tnya dulu ya, biar jelas…” Lalu teriak: “Pak…! Pak…! Yg ini ‘kan…?”
Polisi: “Yaaa siiippp…!”
Mukidi: “Tuh ‘kan… Nanti Pak Polisi itu yg bayar…!” langsung ambil rokok dan nyebrang jalan.
Mukidi : “Nih Pak dua bungkus Marlboro”
Polisi: “Hmm..oke deh… jalan sana! Lain kali hati-hati ya!”
Mukidi : “Trims Pak…!”, tancap gas.
Dua jam kemudian…
Tk.Warung: “Pak… anak sekolah tadi ngambil rokok Marlboro 4 bungkus, katanya bpk yg bayar.”
Polisi: “Haayaaah! Wed*s, kurang ajar! Polisi ditipu pula..!!!”
Selamat Ber- Mukidi!

MUKIDI DAN BIJI SALAK
Mukidi menemui Wakijan: “Celaka Jan. Markonah hampir membunuhku.”
“Kenapa? Kamu diracun?”
“Bukan. Dia masak kolak biji salak”
“Istriku juga suka bikin biji salak.” Wakijan heran, “Apa masalahnya?”
“Iya tapi istriku pakai biji salak beneran!”


MUKIDI BUKA PUASA

Selesai berbuka puasa di warung Padang, Mukidi menghampiri pemiliknya: “Uda, pernah dengar gak hadits yang mengatakan bahwa memberi makan orang yang berpuasa pahalanya sama dengan pahala orang yang berpuasa?”
“Ya, saya sering dengar. Tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun,” jawab udar Asman (Aseli Pariaman).
“Syukurlah, uda rupanya sering ngaji ya?”
“Memangnya kenapa?”
“Dompet saya ketinggalan……”

MUKIDI TIDAK PUASA
Siang hari Mukidi masuk ke warteg. “Assalamualaikum…” tidak ada sahutan, “mana yang punya warung nih?” Mas Asrawi si pemilik warung tergopoh-gopoh menemui pelanggannya,
“Ya pak?”
“Mas, ini kan bulan Ramadhan, koq gak tutup?”
“Lha kalau tutup kan kami gak makan pak? Bagaimana karyawan saya?” jawab Asrawi (Asli orang Slawi).
“Yah tapi hormati dong orang yang lagi puasa. Ditutup layar kek, biar gak kelihatan dari luar.” Asrawi buru-buru mengambil spanduk bekas kampanye parpol untuk menutupi warungnya.
“Nah begitu kan lebih baik, jadi orang yang sedang makan tidak kelihatan dari luar…” sahut Mukidi sambil duduk, “nah sekarang saya minta sayur, pakai ikan tongkol,   nasinya separo saja….”

BEDA MASALAH BEDA HUKUMAN
Abu Wakidi dan Abu Wakijan dihadapkan ke meja hijau. Keduanya dituduh melarikan anak gadis, bedanya; Abu Wakidi membawa lari anak orang, sedangkan Abu Wakijan membawa lari anak kambing. Hakim menjatuhi abu Wakidi hukuman 3 bulan kurungan, sedangkan Abu Wakijan diganjar 3 tahun. “Ini tidak adil!” seru Abu Wakijan protes, “yang mulia, saya keberatan mengapa Abu Wakidi yang melarikan anak orang hanya dihukum 3 bulan, sementara saya yang membawa lari anak kambing malah dihukum 3 tahun….” “Saudara terdakwa,” kata pak hakim bijaksana. “ketahuilah bahwa Abu Wakidi bertanggungjawab mengawani gadis yang dibawanya lari, kalau saudara mau bertanggungjawab mengawini tentu hukumannya tentu akan saya ringankan. Bagaimana?”

MUKIDI MEMBANTU NENEK BUATIN SURAT
Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos.
“Bisa saya bantu nek?”
“Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.”
“Ada lagi nek?”
“Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?” Mukidi mengangguk. Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai.
“Cukup nek?”.
“Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis: maaf tulisan nenek jelek.”

MUKIDI DAN PIZZA BIKINAN MARKONAH
Malam ini Mukidi tidak mengikuti shalat taraweh. Kawan anda mengunjungi dokter gigi.
“Wah pak Mukidi, kenapa gigi bapak sampai rompal, rahang bapak  bengkak pula?”
“Begini dok, Markonah istri saya membuat pizza untuk berbuka puasa.”
“Lalu?”
“Pizzanya keras banget seperti balok kayu.”
“Pak Mukidi kan nggak perlu memakannya?”
“Itu yang saya lakukan dok, makanya gigi saya copot gara-gara digampar pakai pizza tadi.”

MUKIDI MENYANG SUROBOYO (humor Mukidi versi bahasa Jawa)
Mukidi (8 th) cah Klaten arep lungo, diterke simbokne nyegat bis.

Kernet bis: “Suroboyo, Suroboyo, bu?”

Simboke Mukidi: “Pak tulung nggih, mengke nek pun tekan Jombang, lare niki dikandani.

Kernet: “nggeh bu, tariiiikkk”

Nang terminal Solo Mukidi takon kernet bis, “Wes cedhak Jombang durung Lik ?”

Kernet: “Durung lee.. jek suwe”

Ora let suwe tekan Sragen, Mukidi takon maneh, “Wes tekan Jombang Lik ?”

Kernet: “Durung Lee…. jik uuuaduuooohh”

Mukidi bosen ora tekan-tekan. Akhire keturon. Bus terus mlaku arah Suroboyo. Ora kroso bis wes ngliwati Jombang. Kenek lali pesenane mboke Mukidi. Bareng kelingan, kernet langsung omong nang sopir, “Duuh kang, aku duso nang bocah kui, karo nuding Mukidi seng lagi turu nggleser.

Sopir: “Lho kenopo, to?”

Kernet: “Mau mboke nitipke, yen tekan Jombang bocahe tulung kandanono”

“Wah, lha piye kowe kui. Jombang wes kliwat adoh”, Jawab sopire, bingung.

Tujune sopire apikan, gelem balik nang Jombang. Sak wise njaluk persetujuan karo penumpang liyane, mergo mesakke karo si Mukidi. Sak wise bis tekan Jombang, Mukidi digugah.

Kernet: “Lee… tangi lee. Wes tekan Jombang, ki”, karo nggoyang goyang awakke Mukidi.

Mukidi njenggirat, “Wes tekan Jombang lik?”, Karo grusa grusu mbukak kantong, ngetokke sangune; sego sambel, lawuhe iwak asin.

Kernet takon, “Arep mudhun kene lee..?”

“Ora Lik….. wong aku arep nang Suroboyo. Mau simbokku pesen, sangune mengko dipangan nek wes tekan Jombang wae yo le”, jawab Mukidi karo muluk sego.

Kernet, sopir, lan kabeh penumpang muni bareng:
“WEDHUUUSS tenan cah iki…. tiwase mbaliiik!”

===========
MUKIDI PLESIR KE TANAH MELAYU

MUKIDI ke Tanjung Pinang naik peawat, sudah nahan kebelet dari Jakarta.
Sampai disana langsung buru-buru nyari toilet. Pas mau masuk, eh dihalangin oleh penjaganya dengan *berpantun.*

“Wet et et et … tunggu, tunggu”, kata penjaganya.

Celana bukan sembarang celana
Celana panjang baju berdasi
Tak peduli awak darimana
Masuk toilet harus permisi

Beuuuuh. Lalu Mukidi balas.

Emas perak adalah harta
Mohon dijaga sepenuh hati
Saya menahan berak dari Jakarta
Tolong lah pinjam toilet barang sekali.

Penjaganya bilang “Wah, awak ni laaah…”

Zaitun bukan sembarang zaitun
Zaitun bulat seperti semangka
Pandai kali awak berpantun
Bolehlah pakai toilet sesukanya.

Mukidi bergegas menuju toilet. Baru beberapa langkah, Mukidi balik lagi ke penjaganya.

Zaitun bukan sembarang zaitun
Pulau kembang jauh disana
Lama sekali awak ngajak berpantun
Saya sudah berak di celana.

Kapok kon………

Itulah koleksi humor mukidi terbaru yang bisa bikin kita tertawa sendiri dibuatnya.

Baca juga: Inilah 4 Kumpulan Humor Paling Lucu Markonah, Istri Mukidi

Subscribe to receive free email updates: