Kendati jalannya membungkuk, namun kesedihan di pengungsian tak begitu nampak di raut wajah Nyoman Geden (90), warga Desa Sebudi, Kecamatan Selat Duda, Karangasem, Bali.
Ditemui di antara tenda pengungsian di GOR Suwecapura Klungkung, kakek ini terlihat berjalan-jalan di atas rerumputan area luar gedung tanpa alas kaki.
Saat disapa, dia mengaku sedang menyaksikan kumpi (buyut) sedang bermain. Dia juga mengaku senang dengan segala perhatian pemerintah di Klungkung kepada para pengungsi.
Menariknya, kakek ini mengaku peristiwa Gunung Agung dirasakannya sudah dua kali selama hidupnya. Kata dia, saat gunung Agung meletus tahun 1963, dia diungsikan ke Gerogak, Buleleng. BACA SELENGKAPNYA
Ditemui di antara tenda pengungsian di GOR Suwecapura Klungkung, kakek ini terlihat berjalan-jalan di atas rerumputan area luar gedung tanpa alas kaki.
Saat disapa, dia mengaku sedang menyaksikan kumpi (buyut) sedang bermain. Dia juga mengaku senang dengan segala perhatian pemerintah di Klungkung kepada para pengungsi.
Menariknya, kakek ini mengaku peristiwa Gunung Agung dirasakannya sudah dua kali selama hidupnya. Kata dia, saat gunung Agung meletus tahun 1963, dia diungsikan ke Gerogak, Buleleng. BACA SELENGKAPNYA