PILIHLAH SUAMI YANG BAIK AGAMANYA, JIKA CINTA IA AKAN MEMULIAKANMU DAN JIKA MARAH IA TIDAK AKAN MENGHINAMU

Saat kita berkeinginan untuk membangun rumah tangga, maka tentu berbagai macam presepsi bermunculan didalam otak, berbagai macam rasa menderu dihati dan pikiran, terutama untuk seorang wanita.

Karena wanita mempunyai hati yang lebih lembut dari seorang laki-laki, sehingga kekhawatiran tersebut mungkin akan lebih besar dari pada lelaki.

Dan untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut, maka hendaklah pilih ia yang baik agamanya, bukan yang tampan dan bukan yang berharta, sebab tampan dan berharta itu dapat dimiliki saat agama seseorang tersebut terjaga dengan baik.

Maka dari itu pilihlah seorang suami yang baik agamanya, karena jika ia cinta maka ia akan selalu memuliakanmu dan apabila ia marah maka ia tidak akan menghinakanmu.

Sebab hanya yang baik agamanyalah yang bisa membuatmu selalu damai dan merasa nyaman berada disampingnya, dan sudah tentu kekhawatiran-kekhawatiran yang tadinya selalu menghantui tidak akan pernah terjadi, sebab ia tahu bagaimana caranya menghargaimu sebagai orang terkasihnya.

Bukan harta dan bukan pula ketampanan yang bisa membuat hubungan rumah tangga itu awet dan tetap baik-baik saja sepanjang masa, tetapi keimanan dan ketatan seorang pemimpin keluargalah yang dapat menjamin semua itu.

Maka dari itu pilihlah yang baik agamanya, karena yang baik agamanya sudah pasti tahu bagaimana caranya menjaga hubungan rumah tangga dengan baik dan bijak

Karena yang baik agamanya sudah pasti faham betul bagaimana caranya menjaga istrinya dengan kasih sayang yang bersumber dari Ridla Allah, sehingga cinta yang tumbuh diantara keduanya selalu bisa mendekatkan pemiliknya kepada sang pemberi cinta.
 
Karena yang baik agamanya sudah pasti faham betul caranya berakhlaq mulia didepan istrinya, ia akan terus berlemah lembut, sebab ia tahu bahwa hati wanita sangatlah lembut, ia sadar bahwa hati seorang wanita mudah tersentuh dan mudah pula terluka.

Sekalipun istrinya bersalah, maka tentu ia tidak akan menghinakannya dengan cara kekerasan ataupun bahasa yang kasar, tetapi ia akan menegur dengan bijak, dan memberitahukan kesalahannya dengan bahasa yang bijak pula.

Karena yang baik agamanya sudah pasti faham bagaimana caranya bersabar menghadapi istrinya, ia tidak akan seadanya dalam menjaganya, sebab ia tahu bahwa wanita yang ada disampingnya tercipta dari tulang rusuk yang bengkok.

Sehigga dalam meluruskannya ketika terjadi permasalahan, maka iapun akan terus selalu berhati-hati, tidak menyakiti dengan bahasa yang kasar ataupun dengan tindakan yang kasar.

Karena yang baik agamanya selalu mempunyai ilmu yang bersumber pada nilai-nilai agama, sehingga kasih sayangnyapun murni dari Allah.

Ia akan selalu bertanggung jawab dalam menjaga istrinya, baik dalam keadaan susah maupun senang, ia akan selalu memuliakannya dengan penuh kebijkasanaan
SUmber:http://humairoh.com

Subscribe to receive free email updates: