Karena Telalu Sayang Anaknya, Kakek ini Rela Hidup Menggelandang... Simak Kisahnya...

Karena Telalu Sayang Anaknya, Kakek ini Rela Hidup Menggelandang... Simak Kisahnya...
Karena Telalu Sayang Anaknya, Kakek ini Rela Hidup Menggelandang..
Galaksi Berita - Sudah seharusnya ketika orangtua telah memasuki usia senja, anak akan berganti merawatnya. Pasalnya mulai di kandungan hingga sudah dewasa pun, perjuangan orang tua untuk anak tak dapat dibalas dengan apa saja. Seorang pria tua yang ramai dibicarakan di grup Info Cegatan Banjarnegara ini mungkin terlalu menyayangi anaknya. Ia tak mau merepotkan sang anak di hari tua, sehingga memilih untuk tidur berpindah-pindah tempat. Keberadaan pria tersebut pertama kali diketahui oleh Zuky Hokey dan mempostingnya di grup Facebook. Ketika hendak pengajian di musala, ia justru bertemu dengan pria yang membawa kartu identitas atas nama Dalail Hayat.

"Bissmillahirohmannirrahim. Niat bade ngaji teng mushola jembatan lama Rejasa lor kali Serayu. Malah ketemu simbah dan ngobrol ngalor-ngidul. Simbah Jumail tuna wisma tidur berpindah-pindah. Niki ceritane sudah seminggu tinggal teng mushola dahar seadanya. Kulo ngetuk manah sedulur sami? monggo dipun biantu sedekah panjenengan sami. Langsung mawon ketemu simbah teng mushola Rejasa. Ngapunten amung saget aweh warta mbok bilih enten klentu kulo nyuwun pangapunten. #salam ICB peduli wong cilik," papar Zuky, Kamis (12/1/2017).
Baca juga: 
1. Heboh!!! Anak 8 tahun ini Membunuh Preman dan 3 Kali Melarikan Diri dari Penjara.... 
2. Masya Allaah, Ternyata Manusia Tertua di Dunia ada di Sragen Indonesia Lho... 

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih begini:

Bismillahirohmannirrahim, Niat ingin ngaji di mushola jembatan lama Rejasa, sebelah utara sungai Serayu. Malah bertemu simbah dan ngobrol ngalor-ngidul. Simbah Jumail tuna wisma tidur berpindah-pindah. Ini ceritanya (beliau) sudah seminggu tinggal di mushola makan seadanya. Saya mengetuk hati saudara sekalian, mari membantu sedekah dari saudara. Langsung saja bertemu dengan simbah di mushola Rejasa. Maaf, hanya ingin menyampaikan kabar, apabila ada salah saya minta maaf. #salam ICB peduli wong cilik

Postingan Zuky kemudian mendapat perhatian dari sejumlah netizen.


Beberapa orang ada yang langsung pergi ke lokasi untuk membantu pria yang beralamatkan di Dukuh Larangan, Desa Blitar, Kecamatan Madukarna, Kabupaten Banjarnegara itu.

Seorang netizen bahkan sudah menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang tetapi ditolak.

"Saya sudah sampai lokasi. Simbah tetep gak mau pulang. Mau pulang Senin sore. Di Blitar simbah ikut plunan karena keadaan. Simbah gak mau ikut anaknya. Tolong dishare yang daerah Blitar. Plunan simbah namanya ibu Towiyah dengan alamat dukuh Larangan desa Blitar rt.02/4. Minta tolong diinfokan simbah maunya pulang Senin sore. Makasih," ungkap netizen Tri Haryati.

Tak sedikit netizen yang menyalahkan anak Dalail. Mereka heran, mengapa tidak berusaha mencari ayahnya yang sudah pergi beberapa hari.

Terlebih, ia juga dibiarkan tinggal bersama saudara lain. Namun, Zuky meminta agar netizen tak menyalahkan anak pria tersebut.

Zuky sudah ngobrol dengan Dalail dan terungkap bahwa ia tak mau merepotkan anaknya.

"Nuwun sewu. Jangan tergesa-gesa menghakimi anaknya simbah dulu. Itu katanya simbah disuruh ikut anaknya tapi simbah ini yang terlalu sayang sama anaknya tidak mau merepotkan tidak mau ikut campur merasa tidak bisa memberikan apa-apa pada anaknya. Tapi saya yakin insyaAllah anaknya ya sebenarnya tidak apa-apa. Tapi mbahnya yang sungkan dan tidak mau merepotkan," kata Zuky.

Ini juga dibenarkan oleh netizen Tri Haryati.

"Kata simbah karena simbah merasa gak bisa ninggalin apa sama anak. Jadi simbah rikuh sendiri. Maaf simbah memang lagi punya hajat sendiri. Kita hormatin niat simbah dan keadaan simbah baik-baik saja kok. Tugas kita paling memantau dan membantu apa keperluan simbah sampai hari Senin sore besok. Mudah-mudahan simbah selalu diberi kekuatan dan kesehatan. Aamiin," ujar Tri.

Menurut komentar netizen, saat ini kondisi Dalail baik-baik saja. Ia sudah dijemput pemerintah desa tempatnya tinggal tapi masih menolak.

"Pihak pemerintah desa sudah mencoba menjemput tadi malam jam 10 dan yang bersangkutan belum berkenan pulang. Dan tadi pagi dicoba lagi untuk menjemput juga belum berkenan pulang, yang bersangkutan berjanji nanti sore minta di jemput jam 5," sahut Maswanto Mhd, Jumat (13/1/2017) pagi. Sumber: (tribun jogja)

Subscribe to receive free email updates: